The smalest snake in the world!
Beberapa bulan
yang lalu, saat ada renovasi dirumah, saya menemukan seekor ular yang sangat kecil.
Semula saya pikir ini adalah seekor cacing tanah yang biasa dijumpai tapi
setelah di amati, ternyata perilaku makhluk kecil ini berbeda dan lebih
menyerupai ular.
Dengan penasaran
saya mencari informasi tentang ular kawat atau juga dikenal sebagai ular cacing
ini di internet dan mendapatkan hasilnya di wikipedia. Berikut copy pastenya…
Ular ini,
di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan ular kawat karena ukurannya dan
memang merupakan jenis ular terkecil di
dunia yang oleh Daudin (1803) diberi nama ilmiahnya Ramphotyphlops braminus.
Dibeberapa negara, ular ini dikenal dengan beberapa nama, seperti; common
blindsnake, Brahminy blindsnake, flowerpot snake, bootlace snake
Identifikasi
Ular kawat bertubuh amat kecil,
nampak berkilau seperti sepotong kawat kecil kehitaman. Panjang tubuh hingga
175 mm, akan tetapi jarang yang lebih panjang dari 15 cm. Kebanyakan malah
sekitar 10 cm atau kurang. Tubuhnya berwarna hitam, kehitaman,
kecoklatan, atau abu-abu kebiruan. Umumnya lebih gelap di bagian dorsal
(punggung) dan lebih muda di sisi ventral (perut). Ekornya amat pendek
dan pada ujungnya terdapat runcingan serupa duri. Terkadang kedua ujungnya
(kepala dan ekor) berwarna lebih muda atau keputihan.
Matanya tersembunyi dan hanya nampak
sebagai bintik gelap samar-samar di balik sisik kepalanya. Oleh sebab itu,
dalam bahasa Inggris dikenal sebagai blind snake (ular buta).
Sisik-sisik yang menutupi bagian tengah tubuh tersusun dalam 20 deret, amat
halus dan serupa saja bentuknya di bagian dorsal maupun ventral.
Kebiasaan
dan ekologi
Ular ini sangat mirip cacing, baik
ukuran tubuh maupun perilakunya. Sering ditemukan di bawah perabotan rumah, di
balik pot-pot tanaman dan di halaman, di bawah batu dan kayu-kayu busuk, ular
ini dengan segera menggelepar seperti cacing bila terusik. Namun bila diamati
dengan seksama, terlihat ular ini memiliki sisik yang berkilau dan kulitnya
tidak berlendir.
Ular kawat menggemari tempat-tempat
yang sedemikian untuk mencari mangsanya yang berupa telur-telur semut, rayap
dan berbagai serangga kecil lainnya. Mulutnya begitu kecil, dan hanya cukup
untuk menelan mangsanya yang juga amat kecil. Karena itu adanya sangka-sangkaan
orang bahwa ular kawat termasuk semacam ular yang amat berbisa dan dapat
mematikan manusia hanyalah mitos yang tidak berdasar. Ular ini bahkan tidak
mampu menggigit orang.
Ular ini diduga berbiak secara partenogenesis,
yakni telurnya berkembang menjadi individu ular tanpa dibuahi oleh ular jantan.
Dugaan ini muncul karena semua spesimen ular ini yang berhasil dikumpulkan
ternyata teridentifikasi dengan kelamin betina (Tweedie, 1983). Sejenis ular
lain yang juga diketahui memiliki kemampuan partenogenesis adalah “ular karung
papua” (Acrochordus arafurae).
Kebiasaan ular ini yang hidup di
bawah tanah (fossorial), ukurannya yang amat kecil, dan kemampuan
partenogenesisnya, menjadikan ular kawat ini mudah tersebar luas; populasinya
dapat terbentuk hanya dengan satu spesimen ular yang terbawa dalam tanah pada
pot tanaman.
Penyebaran
Penyebaran ular ini amat luas:
Afrika (Zanzibar, Tanzania, Mozambique, Somalia, Kamerun, Benin, Togo, Pantai
Gading). Madagaskar, kepulauan-kepulauan Comoro, Mascarenes, Seychelles,
Mauritius, Reunion, Rodrigues.
Asia tropis (Arab, Persia, India,
Srilanka, Myanmar, Muangthai, Indochina, Tiongkok selatan, Jepang selatan,
Hongkong, Taiwan, Filipina, Semenanjung Malaya, dan kepulauan-kepulauan di
Samudera Hindia).
Pasifik (Guam, Solomon, New
Caledonia, Hawaii), Meksiko, Guatemala dan Hindia Barat.
Di Indonesia ular kawat menyebar di
seluruh kepulauan.
Jenis
yang berkerabat
Ada beberapa banyak spesies ular
kawat lainnya dari marga Typhlops di Indonesia barat, Cyclotyphlops
di Sulawesi dan Acutotyphlops di Papua. Kerabat dekat ular kawat, yakni Ramphotyphlops
lineatus (Schlegel, 1839), memiliki panjang tubuh sampai sekitar 48 cm dan
menyebar dari Thailand, Semenanjung Malaya, Singapura, Sumatra, Nias,
Kalimantan, Jawa barat dan tengah.
Baca dan tonton artikel lain tentang hewan;
Komentar
Posting Komentar