Pemahaman dan sosialisasi konsep Ekowisata untuk kota Tomohon
Ketika rapat dan diskusi di Bapelitbang kota Tomohon, salah satu hal pokok yang saya sampaikan adalah pemahaman tentang konsep ekowisata secara holistic bagi semua stakesholder baik pemerintah, swasta dan masyarakat untuk mencapai visi kota Tomohon menuju destinasi ekowisata.
Kalau dilihat dari asal mula munculnya Ekowisata atau wisata ekologi adalah adanya interaksi wisatawan dengan lingkungan yang dikunjunginya, yang kemudian seiring waktu artinya berkembang menjadi suatu kegiatan wisata yang berwawasan lingkungan, menjaga kelestarian sosial budaya dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Ekowisata (ecotourism) menjadi populer dan mulai “dipakai” sebagai konsep pembangunan pariwisata dimana-mana.
Danau Linow di Lahendong |
Namun seringkali ditemukan adanya kontraproduktif antara prinsip ekowisata dengan suatu kebijakan pemerintah atau tindakan yang ada dilapangan yang kemudian berpotensi konflik dan bisa menjadi masalah.
Hal ini terjadi karena kurangnya sinergitas maksud dan tujuan ekowisata tersebut diantara stakeholder dan juga dipicu adanya
conflict of interest.
Karena itu sebelum menentukan suatu kebijakan dan tindakan, harus ada
pemahaman yang jelas, benar dan terarah terlebih dahulu tentang konsep
ekowisata yang akan diberlakukan di suatu daeah atau kota sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai.
Dengan kata lain semua stakeholder memahami maksud dan tujuan ecotourism
secara holistic dan program pembangunan yang terintegrasi satu sama lain untuk menuju Tomohon sebagai
destinasi wisata berbasis ecotourism.
Konsep ekowisata tersebut, kemudian disosialisasikan kepada
instansi/dinas/lintas sector atau stakeholder yang akan membuat suatu kebijakan,
aturan, program atau rencana kegiatan yang berhubungan dengan pariwisata.
Hal ini sangat penting untuk keselarasan pelaksanaan aktifitas
pariwisata yang berkesinambungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi tanpa
kendala konflik atau kontra produktif.
Dengan adanya sinergitas tersebut, maka target untuk Tomohon mencapai
predikat destinasi berbasis ecotourism akan lebih maksimal, effective dan
efisien.
Harus dipahami bahwa kegiatan pariwisata itu memiliki dua sisi mata
pisau. Apabila perkembangannya tidak terkontrol dan kebablasan, akan berubah
menjadi masalah yang dampak negatifinya akan sulit diperbaiki.
Karenanya harus ada tahapan perencanaan, batasan serta target yang jelas
dan terukur dalam pembangunan dan pengembangannya.
Semoga bermanfaat!
Rapat Tim Ahli RTRW kota Tomohon di Kantor Bapelitbang |
Rekomendasi hotel Tomohon di Traveloka:
Komentar
Posting Komentar