Legenda karate, jurus bangau diatas karang (Shotokan kata Gankaku)
Kata Gankaku adalah rangkaian gerakan karate yang menggambarkan seekor burung bangau yang berdiri di atas karang. Bergerak indah bak seekor bangau yang lincah dan gesit tapi penuh tenaga di atas batu karang. Terkadang gerakannya lambat, tenang dan anggun penuh konsentrasi namun tiba-tiba bergerak cepat bertenaga seolah sedang terbang.[1]
Teknik yang paling menantang dari kata ini adalah keseimbangan. Dimana seorang atlet karate melakukan gerakan berdiri disatu kaki sebagai porosnya dan dilanjutkan dengan tendangan samping.
Untuk versi Shotokan, kata ini dikembangkan oleh Anko Itosu, dianggap sebagai kata Shorin dan masuk dalam kategori kata tingkat mahir karena tingkat kesulitannya tertinggi.
Kata Gankaku ini terdiri dari 42 gerakan dan 32 langkah. Dipraktekkan di berbagai aliran karate dengan berbagai variasinya. [2]
Teknik dan bunkai Gankaku
Dalam rangkaian gerakan kata ini terdapat berbagai macam variasi teknik seperti tangkisan, kuncian, bantingan, pukulan dan tendangan.
Dibalik keindahan dan anggunnya kata Gankaku ini, ternyata teknik-teknik yang ada sangat praktis dan mudah dipahami untuk di aplikasikan dalam beladiri bila seorang karateka telah menguasainya dengan baik.
Pencipta kata Gankaku
Sesuai dengan legenda asal usul cerita ini, pencipta jurus bangau ini adalah Sokon "Bushi" Matsumura
(1809-1899) [03] Salah seorang ahli beladiri karate mula-mula dari Okinawa. Selain sebagai kepala keamanan kerajaan Ryukyu, dia juga sebagai kepala instruktur beladiri. Matsumura adalah kakek guru dari Gichin Funakoshi pendiri Shotokan karate yang juga dikenal sebagai "bapak karate modern".
Sokon "Bushi" Matsumura
Matsumura diberi gelar "bushi" yang berarti "prajurit" oleh raja Okinawa sebagai pengakuan atas kemampuan dan prestasinya dalam seni bela diri.
Digambarkan oleh Gichin Funakoshi sebagai sensei dengan kehadiran yang menakutkan, Matsumura tidak pernah kalah dalam duel, meskipun ia banyak bertarung. Tinggi, kurus, dan memiliki sepasang mata yang mengganggu, Matsumura digambarkan oleh muridnya Ankō Itosu sebagai sosok yang sangat cepat dan tampak kuat.
Upaya seni bela dirinya telah menjadi nenek moyang dari banyak gaya karate kontemporer: Shōrin-ry, Shotokan, dan Shitō-ry, misalnya. Pada akhirnya, semua gaya karate modern yang berkembang dari garis keturunan Shuri-te dapat ditelusuri kembali ke ajaran Bushi Matsumura.
Sebagai catatan, cucunya adalah master Tōde modern, Tsuyoshi Chitose, yang membantu Gichin Funakoshi dalam pengenalan awal dan pengajaran karate di Jepang dan yang mendirikan Chitō-ry [04]
Legenda asal usul kata Gankaku
Kata ini termasuk salah satu kata paling kuno dan diturunkan dari generasi ke generasi dan karenanya asal usulnya yang pasti tidak diketahui. Pada perkembangannya kata ini terus diperbaharui atau disempurnakan oleh para ahli beladiri dari tahun ke tahun dengan berbagai variasi sesuai alirannya. Bentuk terbaru dikembangkan oleh Anko Itosu. [5]
Menurut legenda, nama kata ini mulanya Chinto yang artinya kira-kira "pertarungan di Timur /pertarungan fajar/pejuang di Timur", namanya berasal dari nama seorang pelaut China atau mungkin juga seorang bajak laut yang kapalnya terdampar di pantai Okinawa.
Untuk bertahan hidup, Chinto mencuri tanaman dan ternak penduduk lokal. Kemudian diutuslah Matsumura "Bushi" Sokon seorang master Karate aliran Shuri-te sebagai kepala keamanan kerajaan Ryukyuan untuk mengalahkan dan menangkap Chinto.
Dalam pertarungan ternyata mereka imbang dan alih-alih menangkap Chinto, Matsumura malah kemudian mempelajari teknik beladiri Chinto. Sebagai gantinya dia membantu kepulangan Chinto ke tempat asalnya. Matsumura kemudian menciptakan rangkaian gerakan kata ini.
Matsumura Sokon menurunkan ke beberapa muridnya termasuk Anko Itosu. Kemudian Anko Itosu mengajarkan kata ini kepada Gichin Funakoshi.
Sokon "Bushi" Matsumura (1809-1899)[6] |
Perubahan nama kata
Dalam misi memperkenalkan seni beladiri karate ke Jepang, Gichin Funakoshi melakukan beberapa perubahan baik nama kata, pola gerakan dan teknik.
Nama kata Chinto diubahnya menjadi Gankaku agar lebih mudah diterima oleh orang Jepang. Arti kata Gankaku "Bangau diatas karang" disesuaikan dengan bentuk kuda-kuda atau sikap yang ada dalam rangkaian gerakan di kata ini.
Funakoshi juga merubah pola gerakannya (embusen) menjadi linear sebagaimana umumnya pola gerakan kata Shotokan.
Perubahan nama tersebut juga dilakukan untuk menghindari sentimen anti China di Jepang. Pada masa itu, Gichin Funakoshi dalam misi memperkenalkan seni beladiri Okinawa ini ke Jepang.
Tekni tendangan depan (mae geri keage) dirubah menjadi tendangan samping (Yoko geri keage).
Namun pada beberapa aliran karate. "Chinto" tetap masih dipertahankan sebagai nama kata ini.
Gichin Funakoshi (1868-1957) [7] |
Punya informasi lain tentang kata Gankaku ini?
Silahkan berikan pendapatmu di kolom komentar ya.
Kunjungi dan gabung di sini;
Baca artikel karate lainnya;
Sumber;
[3] Matsumura Sokon
[5] skksa.co.za
Salut sensei...
BalasHapusPengetahuan yg bermanfaat
🙏
Ossu, terima kasih sensei Harry untuk supportnya.
Hapus